10:35 PG

Penghuni syurga...


Suatu ketika Nabi Muhammad saw. Duduk di masjid dan berbincang- bincang dengan sahabatnya. Tiba-tiba beliau bersabda: "Sebentar lagi seorang penghuni surga akan masuk kemari." Semua mata pun tertuju ke pintu masjid dan pikiran para hadirin membayangkan seorang yang luar biasa. "Penghuni syurga, penghuni syurga," demikian gumam mereka.

Beberapa saat kemudian masuklah seorang dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya dan dengan tangan menjinjing sepasang alas kaki. Apa gerangan keistimewaan orang itu sehingga mendapat jaminan syurga?

Tidak seorangpun yang berani bertanya walau seluruh hadirin merindukan jawabannya.
Keesokan harinya peristiwa di atas terulang kembali. Ucapan Nabi
dan "si penghuni" surga dengan keadaan yang semuanya terulang, bahkan
pada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian.

Abdullah ibnu'Amr tidak tahan lagi, meskipun ia tidak berani bertanya dan khawatir jangan sampai ia mendapat jawaban yang tidak memuaskannya. Maka timbullah sesuatu dalam benaknya. Dia mendatangi si penghuni surga sambil berkata: "Saudara, telah terjadi kesalah pahaman antara aku dan orang tuaku, dapatkah aku menumpang di rumah anda selama tiga hari?"

"Tentu, tentu….," jawab si penghuni surga.

Rupanya Abdullah ingin melihat secara langsung amalan si penghuni surga.
Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip si penghuni surga, tetapi tidak ada sesuatu pun yang istimewa. Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan si penghuni surga. Tidak ada solat malam, tidak pula sunnah. Ia bahkan tidur dengan nyenyaknya hingga
beberapa saat sebelum fajar. Memang sesekali ia terbangun dan ketika
itu terdengar menyebut nama Allah di pembaringannya, tetapi sejenak
saja dan tidurnya pun berlanjut.

Pada siang hari si penghuni surga bekerja dengan tekun. Ia ke pasar,
sebagaimana halnya semua orang yang ke pasar. "Pasti ada sesuatu yang
disembunyikan atau yang tak sempat kulihat. Aku harus berterus terang
kepadanya," demikian pikir Abdullah.

"Apakah yang anda perbuat sehingga Anda mendapat jaminan surga?"
tanya Abdullah.

"Apa yang anda lihat itulah!" jawab si penghuni surga.

Dengan kecewa Abdullah bermaksud kembali saja ke rumah, tetapi tiba-
tiba tangannya dipegang oleh si penghuni surga seraya berkata: "Apa yang anda lihat itulah yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi,yaitu saya tidak pernah merasa iri hati terhadap seseorang yang dianugrahi nikmat oleh Tuhan. Tidak pernah pula saya melakukan
penipuan dalam segala aktiviti saya."

Dengan menundukkan kepala Abdullah meninggalkan si penghuni surga
sambil berkata: "Rupanya yang demikian itulah yang menjadikan Anda mendapat jaminan syurga."

Kisah di atas dipetik dari buku Fath Al-Nubuwah.

"mampukah kita mengikuti jejaknya?"

Wallahu A'lam

0 ulasan: